Latest Updates
Selamat datang di Blog Kelompoktani "Karya Sejahtera" Desa Bagorejo Kec. Gumukmas Kab. Jember Akta Notaris No. 200/26 Mei 2015/

" MENGENAL BAHAN TANAMAN CABE JAMU "



Tanaman cabe jamu merupakan komoditi binaan Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar yang masih minim dengan teknologi budidaya perakitan varietas unggul dan pemanfaatannya hanya dalam skala sampingan.  Umumnya tanaman cabe jamu yang ditanam di Indonesia adalah berjenis Piper retrofractum Vahl. dan Piper longum L. Piper retrofractum Vahl atau dikenal dengan sebutan java pepper (lada panjang Jawa) mempunyai bentuk daun dan batang kecil dan buah yang besar, tetapi ukurannya lebih pendek dan rasanya lebih pedas. Piper longum L dikenal dengan sebutan bengal pepper (lada panjang India) mempunyai bentuk daun yang khas seperti jantung.
Sebagai sarana untuk mempercepat teknologi budidaya varietas unggul berbagai penelitian telah dilakukan walaupun penerapan di lapangannya masih belum maksimal. Sebagai awal teknologi budidaya varietas unggul adalah dengan mengenal bahan tanam cebe jamu.
Bahan tanam adalah bagian dari tanaman  yang digunakan untuk memperbanyak tanaman, baik secara generatif maupun vegetatif. Bahan tanam harus berasal dari pohon induk yang sehat dan telah diketahui silsilahnya, mudah dibiakkan dan produktivitas tinggi, tumbuh normal serta memiliki perakaran yang kuat dan rimbun.
Bahan tanam dari cabe jamu dapat dikembangkan baik secara generatif maupun vegetatif yaitu melalui :
a. Generatif
Perbanyakan secara generatif menggunakan biji jarang sekali dilakukan, karena tidak efektif dan efisien. Masih membutuhkan waktu penyemaian yang cukup lama dan sifat anakan yang dihasilkan belum tentu sama dengan induknya. Tanaman yang dihasilkan juga menjadi tidak seragam dengan waktu berbunga yang lambat. Perbanyakan ini umumnya hanya digunakan dalam skala penelitian saja.
b. Vegetatif
-       Kultur Jaringan
Cara perbanyakan dengan kultur jaringan dapat mengasilkan sifat – sifat unggul, namun dimata petani cara ini masih dianggap rumit dan kurang ekonomis.
-   Rundukan
Rundukan dilakukan dengan merundukkan cabang pohon induk sampai menyentuh tanah, lalu menutupnya dengan media. Perbanyakan ini memiliki tingkat keberhasilan sampai 100%, karena cabang yang diperbanyak tetap mendapatkan asupan makanan dari pohon induknya.
Namun cara rundukan ini kurang efisien karena tidak dapat menghasilkan benih dengan volume besar.
-  Pemisahan Anakan
Pemisahan anakan dilakukan dengan memisahkan tunas anakan yang sudah  mengeluarkan akar dari induknya. Cara perbanyakan ini jarang digunakan karena tanaman cenderung lama dalam menghasilkan tunas anakan.
-  Setek
Metode setek merupakan metode perbanyakan yang paling banyak diaplikasikan oleh petani cabe jamu. Hal ini dikarenakan praktis, efisien, cepat dan memiliki sifat yang sama dengan induknya (mempertahankan sifat induk). Setek juga cepat melakukan proses regenerasi, cepat tumbuh akar dan menghasilkan anakan.
Setek yang digunakan dapat berasal dari sulur tanah/sulur cacing, sulur panjat sulur buah dan sulur bergantung.  Dengan sulur panjat akan lebih cepat berbuah dibanding bibit dari sulur tanah, namun untuk mendapatkan persentase tumbuh yang tinggi perlu perlakuan khusus dengan pemeliharaan yang intensif.
Cabe jawa yang diperbanyak dengan menggunakan sulur panjat dan sulur tanah menghasilkan jenis cabe jawa panjat sedangkan apabila menggunakan sulur buah maka akan menghasilkan jenis cabe jawa perdu. Penggunaan sulur buah untuk bibit jarang digunakan dalam penanaman dalam skala luas, karena produktivitasnya rendah meskipun cepat berbuah. (Yoviana E. A. – PBT Pertama)

0 Response to "" MENGENAL BAHAN TANAMAN CABE JAMU ""

Jual Beli

Recent Post no Thumbnail by Tutorial Blogspot

Perlu Dibaca

Recent Post no Thumbnail by Tutorial Blogspot

Perlu Dibaca

Recent Post no Thumbnail by Tutorial Blogspot